Sunday, February 5, 2017

Kondisi Indonesia Pada Masa Perang Dunia


1. Kondisi Indonesia pada masa Perang Dunia I
Dengan berlangsungnya Perang Dunia I di Eropa, maka pengawasan politik Belanda terhadap Indonesia lebih longgar. Situasi ini dimanfaatkan oleh para tokoh bangsa untuk memperjuangkan nasib bangsa Indonesia dalam perjuangan mencapai kemerdekaan. Sehingga muncul peristiwa-peristiwa penting, yaitu:
  • Mendirikan oraganisasi pergerakan nasional yang dipelopori oleh Budi Utomo (BU), yang lalu dikuti dengan berdirinya oraganisasi pergerakan lainya yang bersifat radikal dan mederat.
  • Melancarkan proses secara radikal wacana kedudukan Indonesia terhadap pemerintah Belanda. Munculnya gerakan nasionalisme yang dipelopori PNI oleh Ir. Soekarno yang menyatakan harapan Indonesia merdeka.
  • Berdirinya Dewan Rakyat/Volksraad pada 18 Mei 1918 oleh Gubernur Jendral Van Limburg Stirum, dimana fungsi dari Volksraad  adalah sebagai DPR yang akan berbagi kebebasan dan mendorong ke arah penentuan nasib dan pemerintahan sediri.
  • Terjadinya perubahan undang-undang Desentralisasi pada tahun 1922 di Belanda. Di mana dalam UU tersebut menyebutkan bahwa Indonesia bukan lagi jajahan belanda tetapi belahan dari kerajaan Belanda yang berbentuk kawasan otonom.
2. Kondisi Indonesia pada masa Perang Dunia II
Keadaan sehabis PD I, Indonesia mengalami perkembangan yang baik dalam sektor perekonomian, sehingga perkembangan ekspor juga berkembang dengan baik. Akan tetapi keadaan tersebut tidak berlangsung terus-menerus, alasannya perekonomian Indonesia mengalami goncangan yang mengakibatkan ekonomi Indonesia mengalami krisis. Hal yang mengakibatkan perekonomian Indonesia pada ketika itu krisis diantaranya:
  1. Adanya krisis ekonomi tahun 1920-1921, yang mengakibatkan turunnya ekspor Indonesia.
  2. Terjadinya krisis malaise/krisis ekonomi dunia pada tahun 1929-1930 yang mengakibatkan para pengusaha berusaha mempertahankan perusahaan dengan cara menekan biaya produksi dan mengurangi upah buruh.
  3. Adanya kebijakan pemerintah Indonesia melaksanakan devaluasi (pemotongan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing) pada tahun 1936.
Pada masa Perang Dunia II, pemerintah  Hindia Belanda tidak berdaya menghadapi serangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda mengalah tanpa syarat pada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Di bawah pendudukan Jepang, rakyat Indonesia mengalami penderitaan. Baik sumber daya alam maupun tenaga insan peras untuk kepentingan Jepang dalam usahanya melawan Sekutu. Oleh Jepang, rakyat Indonesia dilatih kemiliteran walaupun pada kenyataannya rakyat Indonesia memanfaatkan latihan militer guna melawan Jepang.
Setelah Jepang benar-benar mengalah kepada Sekutu, para pemimpin bangsa memanfaatkan situasi ini guna memprokalamasikan kemerdekaan. Walaupun Belanda yang membonceng tentara Sekutu berusaha kembali menguasai Indonesia, rakyat Indonesia berusaha mempertahankan kemerdekaan.

Sumber http://campusnancy.blogspot.com


EmoticonEmoticon