Anak usia prasekolah seharusnya mendapat perhatian yang sesuai dengan tingkat dan fase kebutuhan perkembangannya, tidak semua anak mengalami fase yang sama pada tumbuh kembangnya ada yang cepat ada yang lambat. Jika orang bau tanah terlalu memaksakan untuk mendidik anak menjadi cerdik sedini mungkin tanpa memperhatikan kebutuhan n perkembangannya akan fatal kesannya pada tumbuh kembang anak itu sendiri. Di bawah ini pendapat yang bisa dijadikan rekomendasi perihal tumbuh kembang anak oleh (Elly Risman, S. Psi)
1. Keyakinan umum...
* Otak anak usia dini ibarat spons, artinya ini masa yang tepat untuk ditanamkan ilmu,agar anak tumbuh cerdas
* Semakin dini disekolahkan, otak anak semakin berkembang.
* Otak anak usia dini ibarat spons, artinya ini masa yang tepat untuk ditanamkan ilmu,agar anak tumbuh cerdas
* Semakin dini disekolahkan, otak anak semakin berkembang.
2. Sehingga...
Ada orang bau tanah yang menyekolahkan sedini mungkin, bahkan ada yang masuk prasekolah diusia 1,5 - 2 tahun.
Ada orang bau tanah yang menyekolahkan sedini mungkin, bahkan ada yang masuk prasekolah diusia 1,5 - 2 tahun.
3. Mari kita bercermin...
* Apakah kita begitu meyakini bahwa anak harus segera cerdik semoga siap menghadapi persaingan zaman?
* Apakah kita disiapkan menjadi orang tua?
* Apakah mempunyai bekal yang cukup dalam mengasuh?
* Bagaimana innerchild diri kita?
* Apakah kita begitu meyakini bahwa anak harus segera cerdik semoga siap menghadapi persaingan zaman?
* Apakah kita disiapkan menjadi orang tua?
* Apakah mempunyai bekal yang cukup dalam mengasuh?
* Bagaimana innerchild diri kita?
4. Betapa kita disiapkan untuk menjadi andal namun tidak disiapkan jadi orang tua, sehingga tidak punya kesabaran & endurance untuk jadi orang tua.
5. Ilmu yang kita miliki untuk mengasuh pun serba tanggung.
Ilmu yang setengah-tengah, berujung pada false belief (keyakinan yang salah). Sayangnya false belief ini sanggup bermetamorfosis societal false belief (keyakinan yang salah pada sekelompok orang).
Ilmu yang setengah-tengah, berujung pada false belief (keyakinan yang salah). Sayangnya false belief ini sanggup bermetamorfosis societal false belief (keyakinan yang salah pada sekelompok orang).
Jika orang bau tanah tidak mempunyai kemampuan berpikir (thinking skill) yang baik, false belief akhir ilmu yang serba tanggung itu jadi pembenaran bersama atas keputusan kita yang keliru.
6. Pintar ada waktunya!
Karena yang berkembang ialah sentra perasaan, anak usia dini harus jadi anak yang bahagia, bukan jadi anak yang pintar!
Karena yang berkembang ialah sentra perasaan, anak usia dini harus jadi anak yang bahagia, bukan jadi anak yang pintar!
7. Kita berpikir...
"Kan di sekolah belajarnya sambil bermain"
"Kan anak perlu mencar ilmu sosialisasi"
"Kan anak jadi mencar ilmu membuatkan & bermain bersama"
"Kan di sekolah belajarnya sambil bermain"
"Kan anak perlu mencar ilmu sosialisasi"
"Kan anak jadi mencar ilmu membuatkan & bermain bersama"
Padahal...
* Anak usia dini belum perlu mencar ilmu sosialisasi dg bermacam-macam orang
* Saat anak diusia dini, otak anak yg paling pesat berkembang adl sentra perasaannya, bukan sentra berpikirnya.
* Saat anak diusia dini, otak anak yg paling pesat berkembang adl sentra perasaannya, bukan sentra berpikirnya.
8. Di sekolah, acara anak hanya bermain kok!
Taukah ayah bunda, permainan terbaik ialah badan ayah ibunya! Bermain dengan ayah ibu juga membuat kelekatan. Misal: bermain peran, bermain pura-pura, muka jelek, petak umpet.
Taukah ayah bunda, permainan terbaik ialah badan ayah ibunya! Bermain dengan ayah ibu juga membuat kelekatan. Misal: bermain peran, bermain pura-pura, muka jelek, petak umpet.
9. Di sekolah, mainan lebih lengkap.
Permainan paling kreatif ialah bermain tanpa mainan. Jangan batasi kreatifitas anak dengan permainan yang siap pakai.
Contoh: karpet jadi mobil, panci jadi topi.
Permainan paling kreatif ialah bermain tanpa mainan. Jangan batasi kreatifitas anak dengan permainan yang siap pakai.
Contoh: karpet jadi mobil, panci jadi topi.
10. Di sekolah, anak mencar ilmu bersosialisasi & berbagi.
Anak <5 tahun belum saatnya mencar ilmu sosialisasi. Ia belum bisa bermain bersama. Mereka gres bisa bermain bersama-sama.
Anak <5 tahun belum saatnya mencar ilmu sosialisasi. Ia belum bisa bermain bersama. Mereka gres bisa bermain bersama-sama.
Bermain gotong royong sama dengan bermain diwaktu & daerah yang sama namun tidak membuatkan mainan yang sama (menggunakan mainan masing2)
Bermain bersama sama dengan bermain permainan yang membutuhkan membuatkan mainan yang sama.
11. Di sekolah, anak mencar ilmu patuh pada hukum & mengikuti instruksi.
Aturan & aba-aba perlu diterapkan setahap demi setahap. Jika di rumah ada aturan, di sekolah ada aturan, berapa banyak hukum yang harus anak ikuti? Apa yg dirasakan anak?
Analogi: Seorang anak <5 tahun yang sangat berbakat dalam memasak, dimasukkan ke sekolah memasak. Di sekolah itu, beliau diajari banyak sekali hukum memasak yang banyak, dilatih oleh beberapa pelatih sekaligus. Yang dirasakan anak: pusing!
12. Memasukkan sekolah anak terlalu dini, sama ibarat menyemai benih kanker.
Kita tidak tahu kapan kanker akan muncul & dalam jenis apa. Otaknya belum siap. Kita tidak pernah tahu kapan ia kehilangan motivasi belajar.
Kita tidak tahu kapan kanker akan muncul & dalam jenis apa. Otaknya belum siap. Kita tidak pernah tahu kapan ia kehilangan motivasi belajar.
Semakin muda kita sekolahkan anak, semakin cepat pula ia mengalami BLAST (Bored Lonely Afraid-Angry Stress Tired).
Anak yang mengalami BLAST, lebih rentan menjadi pelaku & korban bullying, p0rn*grafi & kejahatan secual.
13. Jika si adik ingin ikut kakaknya sekolah...
Sekolah itu bukan alasannya ialah ikut-ikutan. Anak harus masuk masa teachable moment, alasannya ialah memang ada anak yang bisa sekolah lebih cepat dari ketentuan umum yang berlaku. Orang tu a harus bisa mengendalikan harapan anak. Kendali ada ditangan orang tua, alasannya ialah otak anak belum tepat bersambungan.
Sekolah itu bukan alasannya ialah ikut-ikutan. Anak harus masuk masa teachable moment, alasannya ialah memang ada anak yang bisa sekolah lebih cepat dari ketentuan umum yang berlaku. Orang tu a harus bisa mengendalikan harapan anak. Kendali ada ditangan orang tua, alasannya ialah otak anak belum tepat bersambungan.
14. Ciri anak memasuki masa teachable moment.
* Menunjukkan minat untuk sekolah
* Minat tersebut bersifat menetap
* Jika kita beri kesempatan untuk bersekolah, ia menawarkan kemampuannya.
* Menunjukkan minat untuk sekolah
* Minat tersebut bersifat menetap
* Jika kita beri kesempatan untuk bersekolah, ia menawarkan kemampuannya.
15. Kapan sebaiknya anak masuk sekolah?
* Taman Kanak-kanak A → usia 5 tahun
* Taman Kanak-kanak B → usia 6 tahun
* SD → usia 7 tahun
Dibawah usia 5 tahun, anak tidak perlu bersekolah.
* Taman Kanak-kanak A → usia 5 tahun
* Taman Kanak-kanak B → usia 6 tahun
* SD → usia 7 tahun
Dibawah usia 5 tahun, anak tidak perlu bersekolah.
Kebutuhan anak 0-8 tahun ialah bermain & terbentuknya kelekatan.
Jangan kamu cabut belum dewasa dari dunianya terlalu cepat, alasannya ialah kamu akan mendapat orang sampaumur yang kekanakan. -Prof. Neil Postman, The Disappearance Childhood-
EmoticonEmoticon