Wednesday, February 22, 2017

Reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Monopoli Perdagangan Portugis Dan Belanda

Gambar Ilustrasi, diambil dari google
A. Perlawanan terhadap Portugis
1. Perlawanan rakyat Ternate
Pada mulanya kedatangan Portugis di Maluku disambut baik dan ramah dengan prinsip saling menguntungkan. Namun perkembangannya menyebabkan kebencian rakyat, yang dilatarbelakangi perilaku serakah dalam perdagangan (monopoli dagang) dan misi membuatkan agama.
Perlawanan rakyat Ternate terhadap Portugis berkobar tahun 1533. Portugis mendatangkan dukungan di bawah pimpinan Antonio Galvalo. Tahun 1565, dibawah pimpinan Sultan Hairun, bangsa kita kembali melawan Portugis. Namun dengan logika licik, dengan bujukan untuk berunding, Sultan Hairun dibunuh. Peristiwa ini semakin membangkitkan kemarahan rakyat. Maka dibawah pimpinan Sultan Baabullah rakyat melawan Portugis. Tahun 1574 benteng Portugis sanggup direbut rakyat Ternate.

2. Aceh menghadapi Portugis
Sebagai akhir pendudukan Portugis, atas kota Malaka, Aceh menjadi ramai dikunjungi pedagang. Persaingan dagang antar Portugis dengan Aceh semakin meruncing dan memicu timbulnya permusuhan.
Untuk menghadapi bahaya Portugis, Aceh mengadakan persiapan-persiapan meliputi:

  • Melengkapi kapal dagangnya dengan meriam dan prajurit
  • Meminta dukungan persenjataan dan andal perang dari Turki
  • Meminta dukungan dari Kalikut dan Demak
Permusuhan antara Aceh dan Portugis berlangsung terus, keduanya tidak berhasil saling mengalahkan

3. Perlawanan Pasukan Demak
Di bawah pimpinan putra mahkota Demak Pati Unus menyerang Portugis di Malaka, tetapi sebab faktor jarak yang terlalu jauh dan kalah persenjataan, serangan Demak di Malaka ini tidak berhasil. Namun dalam pertempuran di Sunda Kelapa, pasukan Demak yang dipimpin Fatahillah tahun 1527 berhasil mengalahkan Portugis di bawah pimpinan Fransisco de Sa.

B. Perlawanan Terhadap Belanda
1. Mataram Melawan VOC
Sultan Agung bercita-cita mengusir orang-orang Belanda dari pulau Jawa. Pada tahun 1628 menyerang VOC di Batavia dipimpin Tumenggung Bahureksa. Gagal. Menyusul pasukan Tumenggung Suro Agul-agul. Kyai Dipati mandurareja dan Kyai Dipati Upasanta, menyerang benteng Holandia tetapi gagal.
Pada tahun 1629 pasukan Mataram kembali menyerang Batavia. Serangan gagal kembali. Namun pada serangan kedua ini Gubernur Jenderal J.P. Coen meninggal.

Alasan-alasan Mataram menyerang di Batavia diantaranya:
  • Belanda dianggap merintangi impian Sultan Agung
  • Belanda merintangi korelasi dagang Mataram dengan Malaka
  • Belanda berbuat garang dalam berdagang
2. Kerajaan Makasar menghadapi VOC
Ibukota Makasar Sombapou merupakan bandar yang sangat strategis. VOC ingin menguasainya. Usaha yang dilakukannya antara lain mengajukan seruan kepada Sultan Makasar agar:
  • Makasar menutup bandarnya bagi kapal-kapal abnormal kecuali VOC
  • Makasar memberi hak monopoli kepada VOC
  • Melarang kapal-kapal dagang Makasar membeli rempah-rempah di Maluku
Permintaan tersebut ditolak Sultan, kesannya perselisihan tidak sanggup dihindarkan. Sebagai raja, Sultan Hasannudin dengan gagah berani melawan VOC. Ia menerima julukan "Ayam Jantan dari Timur". Tahun 1667 VOC berhasil menghasut raja Bone Aru Palaka untuk melawan Makasar. Pertempuran hebat terjadi Juli 1667. Pasukan Makasar harus menghadapi komplotan VOC dan Aru Palaka.
Tahun 1667 bulan November Sultan Hasannudin terpaksa harus menandatangani perjanjian Bongaya. Isinya:
  • Makasar harus mengakui monopoli VOC
  • Wilayah Makasar diperkecil sampai tinggal Gowa
  • Makasar harus membayar seluruh biaya perang
3. Perlawanan Banten terhadap VOC
Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC mulai berlangsung semenjak VOC merebut Jayakarta (1629). Perlawanan ditingkatkan pada masa pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa, semenjak 1651. Melihat perkembangan Banten VOC tidak senang, maka VOC dengan dukungan putra raja (Sultan Haji) berhasil mengadu domba
Akhirnya Sultan berserta Pangeran Purbaya terdesak dan melarikan diri. Tetapi Sultan sanggup ditangkap tahun 1683, sedang Pangeran Purbaya menyingkir ke Periangan.
Perlawanan rakyat Banten dilanjutkan oleh Ratu Bagus Buang dan Kyai Tapa. Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC membawa akibat:
  • Banten dikuasai VOC
  • VOC berhak campur tangan penuh dalam pemerintahan
  • Hak kuasa Banten atas Cirebon harus dilepaskan
  • Biaya perang harus ditanggung Banten
4. Perlawanan Trunojoyo terhadap VOC
Trunojoyo yaitu putra bupati Madura. Tahun 1674 ia mengankat senjata melaksanakan perlawanan sebab Sultan Amangkurat I memerintah secara diktatorial dan berafiliasi dengan VOC. Trunojoyo dibantu Karaeng Galesung, Monte Marano, Macan Wulung, dan lain-lain. Pengganti Angkurat I yaitu Amangkurat II meminta dukungan VOC. Di bawah pimpinan kapten Jonker, tahun 1679 Trunojoyo tertangkap dan dibunuh Amangkurat II

5. Perlawanan Untung Suropati
Untung Suropati mantan serdadu VOC tidak tega melihat bangsanya diperlakukan diktatorial oleh serdadu VOC. Ia mengangkat senjata. Perlawanannya berlangsung antara tahun 1658-1706. Ia berafiliasi dengan Sunan Amangkurat III(Sunan Mas)

C. Penyebaran Agama Kristen Di Indonesia
Penyebaran agama Kristen di Indonesia dimulai dengan penyebaran Kristen Kristen oleh Portugis. Tokoh terkemukanya yaitu Franciscus Xaverius. Pada tahun 1546 ia membuatkan agama Kristen Kristen di kepulauan Maluku. Misionaris lainnya yaitu biarawan Fransiska dan Dominikan.
Disamping membuatkan agama, missionaris juga memajukan kesehatan rakyat, menyelenggarakan pendidikan dll. Misinya tidak hanya di Maluku, tetapi juga di Flores, Timor-Timor, Kepulauan Kei, Muntilan,  Malang dan Jakarta. Selain mengajarkan agama, misi Kristen juga membangun sekolah-sekolah dan rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Karya misi ini tidak terbatas untuk orang-orang yang beragama katolik tetapi bagi semua orang apapun agamanya. Missionaris yaitu oraganisasi yang bertugas membuatkan agama Kristen Katolik. Sedangkan oraganisasi yang bertugas membuatkan agama Kristen Protestan yaitu Zending. Tokoh-tokoh Zending Belanda di Indonesia antara lain Dr. Nomensen, Sebastian Danchaerts dan Hernius.

Kegiatan Zending di Indonesia:
  • Menyebarkan agama Kristen di Maluku, Sangir, Talud, Timor dan Tapanuli
  • Mendirikan Nederlandsch Zending Genotschap (NZG)
  • Mendirikan sekolah-sekolah Kristen
Meskipun agama Kristen Kristen dan Protestan diperkenalkan oleh bangsa Eropa, agama ini bukan milik bangsa Eropa.

Sumber http://campusnancy.blogspot.com


EmoticonEmoticon