Sunday, February 19, 2017

Praktek Pemerintahan Jepang Di Indonesia

Gambar Ilustrasi, sumber Google
Kedatangan bala tentara Jepang di Indonesia pada mulanya disambut hangat oleh bangsa Indonesia, alasannya yakni tergoda propaganda Jepang yang menyampaikan bahwa:

  1. Jepang yakni saudara tua
  2. Jepang bertujuan melaksanakan pembangunan untuk kemakmuran bersama bangsa-bangsa Asia Timur Raya
Benarkah tujuan Jepang ibarat propagandanya?
Bagaimana kenyataannya?

  1. Jepang Memeras Kekayaan dan Tenaga Rakyat Indonesia
Selama pendudukan Jepang melaksanakan tindakan-tindakan sebagai berikut:
  1. Memeras sumber daya alam dan bahan-bahan makanan, diantaranya:
    1. Jepang mengawasi perkebunan-perkebunan, balasannya untuk keperluan jepang.
    2. Perkebunan yang tidak mendukung keperluan perang dimusnahkan
    3. mengintensifkan perkebunan kina, karet dan tebu.
    Tindakan Jepang ini membawa akibat:
    1. Rakyat banyak yang mati akhir kekurangan makanan
    2. Rakyat kekurangan sandang
  2. Memeras barang-barang milik rakyat
    1. Rakyat wajib menyerahkan barang-barang yang bahannya terbuat dari besi
    2. Rakyat diwajibkan menyerahkan barang-barang untuk keperluan Jepang
  3. Memeras tenaga rakyat
  4. Rakyat Indonesia dipaksa bekerja keras tanpa upah (romusha)
    Tenaga mereka diperas untuk:
    1. Membangun proyek sarana prasarana untuk keperluan Jepang
    2. Menebang hutan meratakan bukit dan menggempur batu-batu pegunungan
    Untuk kepentingan Jepang dalam peperangan Asia Timur Raya, Jepang berusaha menguasai dan mendapat sumber-sumber materi mentah untuk industri Jepang. Cara-cara Jepang mengeksploitasi sumber kekayaan alam Indonesia adalah:
    1. Semua perkebunan diawali oleh pemerintahan militer jepang dan pembelian hasil dimonopoli Jepang
    2. Perkebunan yang kurang berkhasiat bagi kepentingan Jepang ibarat teh, tembakau dan kopi dikurangi pengusahaannya diganti dengan tanaman materi masakan dan jarak.
    3. Perkebunan yang diharapkan untuk kepentingan Jepang tetap diusahakan yaitu kina, selain itu ada karet dan tebu.
    4. Untuk pemenuhan kebutuhan pengadaan pangan, pemerintah Jepang melaksanakan penebangan hutan secara besar-besaran untuk dijadikan lahan pertanian pangan, ibarat beras dan jagung.

    Usaha meningkatkan hasil pertanian terutama materi pangan tidak berhasil karena:
    1. Penebangan hutan secara liar telah menjadikan kerusakan lingkungan, banjir, terjadinya abrasi dan kekurangsuburan tanah.
    2. Penanaman lahan pertanian tanpa diikuti teknik perjuangan peningkatan hasil produksi, balasannya merosot
    3. Pemotongan binatang untuk konsumsi pasukan Jepang yang tanpa perhitungan menjadikan populasi binatang semakin menurun.

    Sedangkan di bidang pertanian, Jepang melibatkan bangsa Indonesia dengan membentuk organisasi-organisasi:
    1. Seinendan atau Barisan Pemuda
    2. Kaibodan atau Barisan Pembantu
    3. Fujinkai atau Himpunan Wanita
    4. Gakutotai atau Barisan Pelajar
    5. Suisyuntai atau Barisan Pelopor
    6. Jawa Hokokai atau erhimpunan Kebangkitan Rakyat Jawa
    Di bidang kemiliteran, Jepang membentuk:
    1. HEIHO atau Barisan Prajurit Jepang
    2. PETA (Pembela Tanah Air)


Sumber http://campusnancy.blogspot.com


EmoticonEmoticon