Wednesday, February 15, 2017

Cerpen: Permainan Menarik

Tags

Oleh: Endang Firdaus


Aldi dan Danu erat baik. Keduanya duduk dikelas yang sama. Mereka biasa bareng pergi ke sekolah. Mereka mempunyai persamaan dalam banyak hal. Satu perbedaan mereka. Aldi sangat ahli dalam matematika, dan Danu sangat lemah. Danu sangat membenci pelajaran itu.
Suatu hari, Guru Matematika mengadakan tes. Aldi menerima angka tertinggi. Sementara Danu tampak sangat pas-pasan. Hampir tidak lulus. Pulang sekolah Danu tampak terlihat murung.
"Kamu kenapa?" tanya Aldi. "Murung banget."
"Tidak apa-apa," sahut Danu. Aldi kembali mengajaknya bicara, namun Danu sedang tidak berselera bercakap-cakap.
"Kamu sepertinya sedang punya masalah. Aku punya satu permainan menarik yang sanggup menciptakan hilang masalahmu. Kamu mau tahu?" tanya Aldi.
Danu mengernyitkan dahi. Ia rupanya tertarik dengan permainan menarik itu. Lalu diceritakannya problem yang tengah dialaminya. Aldi mengangguk-angguk mendengarnya. Ia kemudian menasihati Danu biar tak terlalu memikirkan hal itu. Katanya, untuk menguasai Matematika, Danu harus menyukai pelajaran itu dahulu.
"Sekarang, mari saya beri tahu permainan manarik itu," ucap Aldi kemudian.
Aldi mengeluarkan sebuah kalender kecil dari dalam tasnya. Kedua anak itu kemudian duduk di tepi jalan. Aldi menyuruh Danu menciptakan satu kotak di atas kalender. "Kotak itu harus mencakup 3 angkadibagian atas, 3 angka ditengah, dan 3 angka di bawah," kata Aldi.
Danu melakukan. Ia menciptakan kotak di tengah-tengah kalender. Kotak itu terdiri dari 9 angka. "Sudah", cetus Danu. "Sekarng tunjukkan hal yang menariknya."
"Aku sanggup menjumlahkan ke 9 angka yang ada didalam kotak yang telah kau buat tanpa melihat kalender," ucap Aldi. "Sebutkan angka terbesar di kotak itu."
"25"
"Jumlah ke 9 angka itu ialah 153," cetus Aldi. "Coba kau jumlahkan."
Danu menjumlahkan ke 9 angka dalam kotak. Luar biasa! yagn dijumlahkan Aldi tadi tepat. Hasilnya tetap sama. "Hebat," Puji Danu.

"Bagaimana kau menjumlahkannya tanpa melihat angka-angka ini, Di?"
"Mudah sekali. Kamu juga sanggup melakukannya. Dengarkan, "kata Aldi. "Kotak yang kau buat di kalender itu terdiri dari 9 angka. Angka yang terbesar ialah 25. 25 dikurang 8. Sisanya 17. 17 kemudian dikalikan 9. akhirnya 153."
danu mengangguk-angguk. Ia kemudian mencoba melakukannya. Dibuatnya kotak kalender. Kotak itu terdiri dari 9 angka. Angka terbesar 17. 17 dikuranginya dengan 8. Sisa 9. 9 kemudian dikalikannya dengan 9. Hasilnya 81. danu kemudian menjumlahkan ke 9 angka dalam kotak satu persatu. Jumlahnya 81, sama ibarat teori yang diajarkan oleh Aldi.
danu sangat menyukai permainan itu. Di rumah ia memperagakannya di depan ayah, ibu, dan adiknya. Ia kemudian memberi tahu rahasianya. Sejak itu ia pun berusaha untuk menyukai Matematika. Ia tak ingin membencinya. *****

Sumber http://campusnancy.blogspot.com


EmoticonEmoticon