- Perubahan Bentuk Permukaan Bumi
- Tenaga geologi yang berasal dari dalam yang disebut tenaga endogen, Menyebabkan terjadinya bentuk/bangunan relief permukaan bumi.
- Tenaga geologi yang berasal dari luar yang disebut tenaga eksogen, menyebabkan perombakan bangunan relief permukaan.
- Orogenesa atau pembentukan pegunungan, yaitu tenaga geologi yang bekerja di areal yang relatif sempit dan relatif cepat. Sempit dan cepat dalam geologi tidak menyerupai pengertian sehari-hari. Deretan Pegunungan Mediterania yang memanjang dari Pegunungan Atlas di Afrika hingga ke Pegunungan Indonesia itu merupakan hasil tenaga orogenesa.
- Epirogenesa atau pengangkatan/penurunan benua. Epirogenesa bekerja di kawasan yang relatif luas dan relatif lambat.
- Tektonisme ialah insiden pergeseran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar, mencakup lipatan, patahan, dan tektonik lempeng.
- Vulkanisme ialah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer menyusup ke lapisan yang lebih atas atau hingga ke luar permukaan bumi.
- Gempa bumi ialah sentakan orisinil pada kerak bumi sebagai tanda-tanda pengiring dari kegiatan tektonisme maupun vulkanisme dan adakala runtuhan potongan bumi secara lokal.
- Gejala Vulkanisme
Bentuk permukaan bumi selamanya tidak tetap, tetapi mengalami perubahan-perubahan bentuk dari waktu ke waktu atau zaman ke zaman.
Adapun faktor-faktor penyebabnya bermacam-macam, yaitu:
Disamping pembagian terstruktur mengenai tersebut, tenaga geologi dibedakan pulas atas luas areal yang dikenai tenaga itu dan kecepatan tenaga itu bekerja. Klasifikasi kedua tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu orogenesa dan epirogenesa.
Tenaga endogen terbagi atas 3 bagian, yaitu tektonisme, vulkanisme,
dan gempa.
Vulkanisme ialah insiden yang berafiliasi dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma ialah gabungan batu-batuan dalam keadaan cair, liat, serta sangat panas. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Magma itu sanggup berbentuk gas, padat, dan cair.
Gunung api ialah tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma. Dilihat dari bentuk dan terjadinya, ada tiga macam gunung api.
- a. Gunung Api Maar
- b. Gunung Api Kerucut (Strato) Bentuknya menyerupai kerucut, terjadi lantaran letusan dan lelehan (efusi), secara bergantian. Bahannya berlapis-lapis sehingga disebut lava gunung api strato. Jenis ini yang terbanyak di Indonesia.
Bentuknya menyerupai danau kecil (danau kawah). Terjadinya hanya lantaran letusan (eksplosi). Bahannya terdiri atas efflata. Contohnya terdapat di lereng Gunung Lamongan Jawa Timur, di Pegunungan Eifel Jerman, dan di dataran tinggi Perancis Tengah.
- c. Gunung Api Perisai (Tameng) Bentuknya menyerupai perisai, terjadi lantaran lelehan maupun cairanyang keluar dan membentuk lereng yang sangat landai. Bahan lavanya bersifat cair sekali. Sudut kemiringan lereng antara 1o - 10o.
Contoh: Gunung Mauna Loa dan Kilanca di Hawai.
Menurut aktivitasnya, gunung api sanggup dibagi menjadi 3 golongan, yaitu sebagai berikut.
- Gunung aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja yang kawahnya selalu mengeluarkan asap, gempa, dan letusan. Misalnya Gunung Stromboli.
- Gunung mati, gunung api yang semenjak tahun 1600 sudah tidak meletus lagi. Misalnya Gunung Patuha, Gunung Sumbing, dan sebagainya.
- Gunung istirahat, ialah gunung api yang sewaktu-waktu meletus dan kemudian istirahat kembali. Misalnya Gunung Ciremai, Gunung Kelud, dan sebagainya.
- Kaldera ialah kawah kepundan yang amat besar, luas, dan bertebing curam. Kaldera terjadi pada waktu gunung api meletus dengan andal dan sebagian dari puncak gunung api itu terbang/gugur ke dalam pipa kawah.
Contoh: kaldera Gunung Krakatau 7 km dan kaldera Gunung Tengger 8 km. - Siil ialah magma yang masuk di antara dua lapisan materi sedimen dan membeku (intrusi datar).
- Lakolit ialah magma yang masuk di antara batuan sedimen dan menekan ke atas hingga potongan atas cembung dan potongan bawah datar.
- Batolit ialah magma yang menembus lapisan-lapisan batuan dan membeku di tengah jalan.
Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh aktifitas gunung api
- a. Benda Padat (Efflata) Menurut asalnya efflata dibagi dua, yakni efflata allogen dan efflata antogen. Efflata allogen berasal dari batu-batuan sekitar pipa kawah yang ikut terlempar, dan efflata antogen berasal dari magma sendiri atau disebut juga pyroclastic. Menurut ukuran, efflata dibedakan atas: bom (batubatu besar), lapili (batu sebesar kacang/kerikil), pasir, debu, dan kerikil apung (batu yang penuh dengan pori-pori udara).
- b. Benda Cair Benda cair terdiri atas lava, lahar panas, dan lahar dingin.
- Lava, yaitu magma yang telah hingga di luar.
- Lahar Panas, berupa lumpur panas mengalir yang terbentuk dari magma bercampur air.
- lahar Dingin, yaitu batu, pasir, dan debu di puncak gunung. Jika hujan lebat maka air hujan itu akan bercampur dengan debu dan pasir yang merupakan bubur kental. Cairan ini mengalir dengan deras ke bawah melalui lereng dan jurang-jurang dan menyapu higienis semua yang dilaluinya. Lahar masbodoh ini menutup sawahsawah, membendung sungai-sungai dan saluran-saluran sehingga sanggup menjadikan banjir.
- c. Bahan Gas (Ekshalasi) Bahan gas terdiri atas solfatara, fumarol, dan mofet.
- Solfatara, yaitu gas (H2S) yang keluar dari lubang.
- Fumarol, yaitu tempat yang mengeluarkan uap air.
- Mofet, yaitu tempat yang mengeluarkan CO2 menyerupai Pegunungan Dieng.
- a. Banjir Lahar Ada 2 macam lahar, yaitu lahar panas, berupa anutan air panas dengan lumpur yang dimuntahkan dari kepundan dan lahar dingin, berupa anutan air masbodoh dengan lumpur yang terjadi lantaran hujan lebat sehabis gunung api meletus. Lahar masbodoh terutama merusak tanah pertanian, alasannya tumbuhan sanggup tertimbun dan tanah yang subur tertutup pasir.
- b. Banjir Lava Lava dengan temperatur tinggi mengalir dari puncak gunung sehingga apa saja yang dilaluinya menjadi hancur.
- c. Gelombang Pasang Hal ini terjadi apabila gunung api terdapat di dasar bahari meletus dahsyat.
Contoh: Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda (1830).
- d. Awan Emulsi Awan emulsi ialah awan yang panas sekali. Awan emulsi ada yang eksklusif keluar dari kepundan gunung api atau dari lava yang mengalir. Hal ini berbahaya lantaran temperatur yang tinggi (± 200oC).
Contoh: Letusan Gunung Merapi Jawa Tengah, pada tahun 1930, tahun 1995, dan tahun 2006.
a. Terjadi gempa halus.
b. Terdengar bunyi gemuruh dalam tanah.
c. Suhu sekitar kawah naik.
d. Sumber-sumber air banyak yang kering.
e. Binatang-binatang pindah ke kawasan yang lebih rendah.
f. Tumbuh-tumbuhan sekitar kawah menjadi layu.
g. Ekshalasi semakin hebat.
Usaha-usaha untuk mengurangi ancaman letusan gunung berapi, yaitu
sebagai berikut.
a. Membuat terowongan-terowongan air pada kepundan yang berdanau.
Contohnya: Gunung Kelud dan Gunung Merapi.
b. Mengadakan pos-pos pengamatan gunung api.
c. Mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng
gunung api yang akan meletus.
Meskipun membahayakan keselamatan makhluk hidup sewaktu meletus,
gunung api mempunyai banyak manfaat sebagai berikut.
a. Menyuburkan tanah, alasannya debu yang sudah mengalami pelapukan
banyak mengandung garam-garam, masakan yang sangat dibutuhkan
oleh tumbuh-tumbuhan.
b. Menjadi penangkap/mendatangkan hujan.
c. Memperluas kawasan pertanian lantaran semburan dan vulkanik.
d. Memperbanyak jenis tumbuhan budi daya (tanaman perkebunan) karena
adanya majemuk zona tumbuh-tumbuhan.
e. Menyebabkan letak mineral (tambang) bersahabat dengan permukaan tanah.
f. Menjadi tempat pariwisata dan sanatorium lantaran udaranya yang
sejuk.
Sumber http://campusnancy.blogspot.com
EmoticonEmoticon