Tanah adalah akumulasi tubuh-tubuh alam yang bebas menduduki sebagian besar permukaan bumi. Tanah bisa menumbuhkan tumbuhan dan mempunyai sifat-sifat sebagai akhir imbas iklim dan jasad-jasad hidup yang bertindak terhadap materi induk dalam keadaan tertentu selama jangka waktu tertentu pula.
Tanah berperan penting bagi kehidupan manusia, antara lain:
- Tempat tinggal dan tempat melaksanakan kegiatan
- Tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berkhasiat bagi kepentingan hidup manusia
- Tempat mengandung bahab tambang atau materi galian yang berkhasiat bagi manusia
- Tempat berkembangnya binatang yang sangat beguna bagi manusia
Lapisan tanah atas merupakan potongan yang optimum bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan. Keadaan tanah yang baik untuk habitat tumbuh-tumbuhan apabila mempunyai perbandingan komponen sebagai berikut: mineral 45%, materi organik 5%, air antara 20%-30% dan udara tanah antara 20%-30%. Di permukaan bumi, lahan (tanah) mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.
perbedaan tanah disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
- Tekstur dan kesuburan tanah
- Tanah muda, zat makanan yang terkandung didalamnya belum banyak sehingga tidak subur.
- Tanah dewasa, zat makanan yang terkandung didalamnya sangat banyak sehingga tanah ini sangat subur.
- Tanah tua, zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah berkurang
- Tanah sangat tua, zat makanan yang terkandung didalamnya sangat sedikit, bahkan hampir habis kesuburannya.
- Tekstur dan struktur tanahnya baik, yaitu butir-butir tanahnya terlalu besar dan terlalu kecil
- Banyak mengandung garam yang berkhasiat untuk makanan tumbuhan
- Banyak mengandung air untuk melarutkan garam-garaman
- Permeabilitas tanah
- Ketebalan (Solum tanah)
- Kemiringan lereng
- Tingkat erosi
- Pengaturan tanah (drainage) suatu lahan
Tekstur tanah menunjukkan proporsi relatif dari ukuran partikel-partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan antara fraksi-fraksi pasir, debu, dan lempung. Beberapa faktor yang mempengaruhi tekstur tanah, yaitu komposisi mineral dan batuan(Bahan induk), sifat dan cepatnya proses pembentukan tanah lokal, serta umum relatif tanah. Dilihat dari kesuburannya tanah dibedakan menjadi empat, yaitu:
Ciri-ciri tanah subur ialah:
Permeabilitas tanah adalah cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah, baik ke arah horizontal maupun ke arah vertikal.
Ketebalan atau solum tanah adalah ketebalan tanah yang menunjukkan berapa tebal tanah diukur dari permukaan hingga kerikil induk
Kemiringan lereng adalah kemiringan suatu lahan terhadap bidang horizontal
Menyangkut banyaknya partikel-partikel tanah yang berpindah-pindah. Semakin tinggi tingkat erosi, tanah permukaannya semakin tidak subur dan tidak cocok untuk pertanian.
Pengaturan air kuat terhadap kondisi kesuburan tanah. Jika pengaturan air buruk maka tanah akan tergenang potongan permukaannya.
Tidak semua tanah (lahan) dipermukaan bumi sanggup dimanfaatkan eksklusif oleh insan lantaran terdapat kendala-kendala, menyerupai lahan yang tertutup es yang tebal, tanah yang gersang tentu yang secara kualitatif sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan insan yang disebut lahan potensial
Lahan potensial yang ada di permukaan bumi sanggup dimanfaatkan, antara lain:
- Untuk pertanian.
- Untuk lokasi perindustrian dan sebagainya
Adapun menurut tingkat kecocokan contoh penggunaan lahan atau kelas kemampuan lahan, lahan dikelompokkan dalam delapan kelas. Secara terang kelas-kelas kemampuan lahan sanggup dideskripsikan sebagai berikut:
- Kelas I
- Kelas II
- Kelas III
- Kelas IV
- Kelas V
- Kelas VI
- Kelas VII
- Kelas VIII
Lahan dengan ciri tanah datar, butiran tanah agak halus, gampang diolah, sangat responsif terhadap penumpukan, dan mempunyai sistem pengairan air yang baik dan cocok untuk semua jenis pertanian.
Lahan dengan ciri lereng landai, butiran tanahnya halus hingga agak kasar, agak peka terhadap erosi. Tanah ini sesuai untuk perjuangan pertanian, menyerupai pengolahan tanah menurut garis ketinggian dan penggunaan pupuk hijau.
Lahan dengan ciri tanah terletak di tempat yang agak miring dengan sisitem pengairan air yang kurang baik. Tanah kelas ini sesuai untuk segala sejin perjuangan pertanian dengan tingkat pengawetan tanah yang khusus, menyerupai pembuatan terasering, pergiliran tanaman, dan pemupukan.
Lahan dengan ciri tanah terletak pada wilayah yang miring sekitar 15% - 30% dengan sistem pengairan yang buruk. Tanah ini masih sanggup dijadikan lahan pertanian dengan tingkat pengawetan tanah lebih khusus.
Lahan dengan ciri terletak di wilayah yang datar atau cekung namun permukaannya banyak mengandung kerikil dan tanah liat. Tanah ini cocok untuk dijadikan lahan pertanian tetapi lebih sesuai untuk ditanami rumput.
Lahan dengan ciri ketebalan tanahnya tipis dan terletak di tempat yang agak curam dengan kemiringan lahan sekitar 30% - 45%. Tanah ini gampang sekali tererosi sehingga lahan ini lebih sesuai untuk padang rumput atau dihutankan.
Lahan dengan ciri terletak di tempat dengan kemiringan antara 45% - 65% dan tanahnya sudah mengalami abrasi berat. Tanah ini sama sekali tidak sesuai untuk lahan pertanian, namun lebih sesuai ditanami tumbuhan tahunan (Keras).
Lahan dengan ciri terletak di tempat dengan kemiringan di atas 65% . Butiran tanah berangasan dan gampang lepas dari induknya. Tanah ini sangat rawan terhadap kerusakan lantaran itu secara alamiah dibiarkan atau dibentuk cagar alam.
EmoticonEmoticon