2 belajar berwirausaha: Siklus Hidup Sebuah Bintang

Ketika kita mengarahkan pandangan / teleskop kita ke arah langit malam, melihat ribuan bintang2 yg menerangi cakrawala, selain dapat menciptakan kita semakin mengagumi Maha Karya Sang Pencipta juga menyisakan beberapa pertanyaan dan fakta yg unik, contohnya fakta bahwa bintang2 itu juga mempunyai “umur” / masa hidup.

Mereka (bintang2 itu) sudah terlahir jauh sebelum insan hidup di bumi, dan faktanya mereka juga mempunyai masa hidup, Lahir – menjalani hidupnya - bau tanah - mati. Lantas bagaimana proses siklus hidup bintang2 itu ? apa yg menyebabkannya mati ? ada beberapa faktor yg menimbulkan / mempengaruhi daur hidupnya, salah satunya yaitu faktor massa nya. Bintang2 yg mempunyai massa kecil, mereka akan menghembuskan nafas terakhirnya menyerupai angin yg berhembus memadamkan api pada sebuah lilin. Sedangkan yg mempunyai massa besar, mereka akan menghembuskan nafas terakhir dalam sebuah ledakan kosmis maha dahsyat yg dramatis, jutaan kali lebih dahsyat dari ledakan bom nuklir terkuat yg pernah dibentuk manusia.

Setiap pagi kita menikmati hangatnya energinya, menikmati keindahan cahayanya, memanfaatkan energi panasnya. Yap!, menyerupai yg kita kenal,Matahari yaitu sebuah bintang. Namun, butuh waktu ratusan tahun untuk mengetahui bahwa bahwasanya objek paling jelas yang kita lihat dari pagi hingga sore hari itu tak ada bedanya dengan banyak objek ‘kecil’ yang kita lihat di langit malam, ya, matahari yaitu sebuah bintang. Bukan yg paling jelas juga bukan yg paling redup, bukan yg paling besar juga bukan yg paling kecil. Hanya 1 dari milyaran bintang yg ada dalam sebuah kota bintang2 yg kita sebut dengan “Galaksi Milky Way”. Yang menimbulkan matahari kita yaitu bintang yg istimewa yaitu jaraknya yg bersahabat dengan planet kita.

Lokasi Tata Surya kita di Galaksi Milky Way

Bintang bukan makhluk hidup menyerupai yg hidup di planet kita, akan tetapi meski demikian, bintang juga mempunyai siklus hidup / daur hidup. Lahir – menjalani masa hidupnya – bau tanah – mati. Umur bintang tidak menyerupai makhluk hidup yg ada dibumi, umurnya relatif panjang, berkisar antara jutaan hingga milyaran tahun. Matahari kita umurnya sekitar 1 milyar tahun, dan belum dapat dibilang tua, perjalanan hidupnya masih ada sekitar 4 – 5 milyar tahun lagi.

Sebuah bintang mempunyai dan memancarkan energi yg luar biasa besar. Hal inilah yg menyebabkannya dapat terlihat dari jarak yg luar biasa jauh (milyaran – trilyunan kilometer) / dalam satuan tahun cahaya. Energi yg begitu besar berasal dari reaksi Fusi nuklir yg terjadi didalamnya dengan materi bakar utama gas hidrogen yg ada pada sebagian besar bintang.

Reaksi fusi nuklir penggabungan atom gas hidrogen membentuk helium merupakan proses yang terjadi pada sebagian besar bintang. Semakin besar massa suatu bintang, semakin tinggi temperaturnya. Bintang dengan temperatur lebih tinggi akan bersinar lebih terang. Bintang yg paling panas / tinggi suhunya mempunyai cahaya Putih / Biru, yg lebih rendah mempunyai cahaya merah / kuning. Contoh bintang yg mempunyai suhu tinggi yaitu Vega (terletak di konstelasi Lyra),Sirius A, Bellatrix (di konstelasi Orion), Epsilon Canis Majoris / Adhara (di konstelasi Canis Major), matahari kita termasuk bintang yg suhunya sedang, tidak termasuk paling tinggi / paling rendah.

Vega

Sirius A

Bellatrix

Epsilon Canis Majoris

Pada bintang dengan suhu yg tinggi, proses reaksi fusi (penggabungan) hidrogennya pun lebih cepat. Matahari kita membutuhkan waktu hingga 5 milyar tahun lagi untuk menghabiskan hampir semua hidrogen yg dimilikinya. Bintang yang massanya tiga kali massa Matahari akan menghabiskan hidrogennya dalam setengah milyar tahun. Sedangkan bintang yang massanya setengah massa Matahari memerlukan waktu 200 milyar tahun supaya semua hidrogennya habis.

Pada waktu hidrogen dipakai pada reaksi fusi, inti pada bintang akan semakin menyusut dan suhu didalamnya meningkat hingga 100 juta derajat Celcius. Dengan suhu yg tinggi ini menimbulkan semua gas yg berada di sekeliling inti bintang mengalami pemuaian besar-besaran. Akhirnya ukuran bintang menjadi membesar ratusan kali lipat dari ukuran aslinya, nah pada tahap ini, bintang memasuki fase kehidupan yg menciptakan mereka dinamakan sebagai “Red Giant Star” (Bintang Raksasa Merah), tumpuan bintang yg sudah memasuki fase red giant yaitu : Arcturus, Aldebaran, Antares A,Betelgeuse.

Arcturus

Antares (MERAH TERANG)

Aldebaran

Betelgeuse

Sebagai perbandingan, mari kita lihat seberapa besar bintang2 tetangga tata surya kita bila dibandingkan dengan matahari kita dan planet2 dalam tata surya kita.

Matahari kita nantinya juga akan mengalami fase menjadi “Red Giant”, para ilmuwan dan astronom memperkirakan 5 milyar tahun dari sekarang, ledakan gas dari matahari akan melewati orbit bumi dan ukuran matahari jadi membesar hingga melahap beberapa planet yg ada di orbitnya mulai dari Merkurius, Venus, dan Bumi. Tentunya ketika itu terjadi maka tak ada satupun di bumi yg dapat lolos dari matahari

Pada fase selanjutnya, pada waktu inti sebuah bintang mencapai suhu 100 juta derajat, kondisi yg menyerupai ini tidak cukup untuk memulai sebuah reaksi Fusi nuklir. Akhirnya apa yg terjadi ? atom2 helium yg akan bergabung untuk membentuk atom lain yg lebih besar bersamaan dengan karbon dan oksigen. Gas di sekitar inti akan kembali memuai, menyebar dan ukuran bintang kembali mengalami pembesaran, bintang yg sedang mengalami fase ini disebut dengan “Red Super Giant / Red Hyper Giant” (Bintang Maha Raksasa Merah).

RED SUPERGIANT STAR

BLUE SUPERGIANT STAR

Meskipun ada beberapa bintang yg mempunyai suhu tinggi (berwarna putih / biru) melebihi bintang2 merah yg disebut “Blue Super Giant”. Contoh bintang yg sedang mengalami fase Red Super Giant dan Blue Super Giant yaitu : Rigel, Epsilon Canis Majoris, dan VY Canis Majoris, bintang ini (VY Canis Majoris) ukurannya ribuan kali lebih besar dari matahari kita. (Bintang dengan ukuran terbesar yg diketahui manusia), diameter bintang berukuran monster ini : 2.800.000.000 km,(bagaimana mungkin kita dapat membayangkan diameter sebesar itu?) bila kita mencoba mengelilingi bintang ini dengan pesawat ber-kecepatan 900 km / jam dalam sekali putaran maka akan diperlukan waktu kira2 1100 tahun untuk mengelilinginya . Mati di pesawat kita

Rigel

Epsilon Canis Majoris

VY Canis Majoris

Ketika matahari memasuki fase Super giant, maka ukurannya kembali membesar dan melahap planet2 hingga orbit jupiter. Pada kondisi super giant ini, bintang menghasilkan energi dengan waktu yg begitu cepat, tetapi tidak bertahan lama.

Karena tingginya suhu dan besarnya produksi energi yg dikeluarkan oleh bintang super giant ini, lapisan2 gas nya terlepas dari pada dasarnya (mengalami collapse), hingga pada kesannya menyisakan inti nya saja. Nah, pada bintang2 bermassa kecil (seperti matahari kita), kondisi ini merupakan selesai hidup bagi matahari, selesai hidupnya yg lalu berlanjut ke fase selanjutnya yaitu bintang menjadi menyusut hingga seukuran planet (kira2 sebesar venus / bumi), nah pada fase ini, bintang disebut sebagai “White Dwarf” (Bintang Katai Putih). Massa bintang white dwarf hanya sekitar 500 ton . Selanjutnya white dwarf akan mendingin, suhunya berangsur-angsur turun hingga pada kesannya tidak bersinar lagi, hanya menjadi obyek yg hirau taacuh dan gelap, inilah selesai dari perjalanan hidupnya .

white dwarf

Akan tetapi, perjalanan hidup sangat berbeda pada bintang2 dengan massa yg masif / besar. Pada dasarnya proses siklus hidupnya yg sama menyerupai diatas, namun pada waktu pada dasarnya menyusut, suhunya malah semakin meningkat drastis, hingga pada kesannya bintang menemui selesai hidupnya dalam sebuah ledakan maha dahsyat dimana energi ledakan ini sama dengan jumlah energi yg dikeluarkan oleh sebuah galaksi dengan milyaran bintang.

supernova

Sisa - sisa dari sebuah Supernova

Bintang yg memasuki fase ini disebut dengan “Supernova”. Akan tetapi dongeng masih belum berakhir untuk bintang supernova ini. Inti dari supernova yg masih tersisa sehabis ledakan itu ukurannya jadi sangat kecil, bahkan menjadi tak lebih dari setengah wilayah negara kita. Nah pada fase ini, bintang disebut sebagai “Neutron Star” (bintang neutron). Massa dan kepadatan bintang neutron ini ratusan juta kali lebih besar daripada white dwarf, dan memancarkan energi Sinar – X dan sinar Gamma (X –Ray & Gamma Ray) dalam jumlah yg begitu besar.

neutron star

Lantas apa yg terjadi bila bintang neutron ini mendekati orbit bumi ? silahkan dilihat di video berikut.

Bintang Neutron merupakan jalur alternatif dari sebuah supernova. Namun beberapa bintang dengan massa yg besar yg menjadi supernova lalu terus menyusut dengan ukuran yg jauh lebih kecil dari bintang neutron. Pada ketika ini, bintang menjadi lebih padat dan semakin padat, demikian juga gravitasi nya yg menjadi jutaan kali lebih berpengaruh hingga dapat menciptakan apapun, obyek apapun yg mendekatinya niscaya akan terperangkap dan tehisap oleh medan gravitasi dari bintang hasil supernova ini bahkan cahaya sekalipun dapat dihisap / dibelokkan olehnya. Inilah fase terakhir sebuah bintang yg telah mengalami supernova yg disebut dengan “Black Hole” (lubang hitam).

black hole

Bagaimana mekanisme, dan sifat lubang hitam?, berikut disimak videonya

Black hole yaitu obyek yg sangat misterius, luar biasa padat, dengan medan gravitasi yg luar biasa bahkan cahaya pun tak dapat lolos darinya. Secara kasat mata, black hole tak dapat dilihat, sebab memang tidak memancarkan cahaya, akan tetapi ada beberapa cara untuk mendeteksi keberadaan black hole, contohnya teleskop infra merah, sebab meski tak memancarkan cahaya, tetapi black hole memancarkan pancaran energi yg begitu besar, salah satunya yaitu gelombang infra merah.

Sumur

Sumber http://campusnancy.blogspot.com